Di Atas Sajadah

Sakit ini. Apa sebenarnya yang sedang menggrogoti tubuhku ini? Mengapa hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti mentari, dan malam-malam terus berlalu, namun belum juga dia pergi. Sungguh amat menyiksaku. Aku ingin lepas. Ingin terbebas dan bisa menghirup udara segar lagi. Tapi serasa napasku sesak. Seolah ruang udara mulai hampa. Mulai tak kuasa lagi untuk ku hirup.

Ya Tuhan...

Bebaskanlah aku dari derita ini. Sakit ini teramat membuatku tak berdaya. Aku tahu ini adalah hukuman. Hukuman bagiku yang terkadang melupakan-Mu. Tapi aku yakin Engkau Maha Pengabul, yang kan selalu mengabulkan setiap hamba-Mu yang meminta.


Tuhan, kabulkanlah pintaku.. Agar aku bisa khusyuk memuji-Mu.


----- Desah Kian Dera -----

Related Posts:

  • Terasa Longgar Belenggu ItuAda kelapangan di dadaku. Saat kumendapati sebuah titik cahaya di terowongan gelap sana. Ia datang menuntunku menuju ke dataran hijau nan indah. Aku tersenyum. Matahari pun tersenyum. Mungkinkah secercah harapan itu akhirnya … Read More
  • Mengejar MatahariLama sudah ku tertahan. Di sudut ruang gelap ini bersama angan. Detik ini ku harus bangkit. Meraih segala harapan dan impian yang dulu pernah ku gantung di tembok-tembok kamar. Tapi yakinkah aku? Yakinkah kalau bisik itu buka… Read More
  • Format Masa DepanHidup itu harus berubah. Mengikuti jejak matahari, bintang dan rembulan. Meski terkadang harus meninggalkan jejak yang perih. Menggoreskan luka yang terbuka dan terus terpatri sepanjang masa. Tapi itu semua demi membentuk for… Read More
  • Tamparan Angin MalamKetika aku masih terhanyut dalam alam impian. Saat sedetik lalu ku coba bangkit dan beranjak. Namun, serasa kakiku enggan untuk melangkah. Mati. Kaku. Membeku. Aku hanya bisa menyapa malam yang semakin pekat. Tapi di ujung w… Read More
  • Beranjak Dari MimpiAku beranjak meninggalkan ruang kosong. Berharap kutemukan lagi setitik asa yang memburam. Seburam raut wajahmu. Aku sedih. Mengapa mendung itu harus datang. Saat badai berlalu sejenak. Saat kekosongan mulai terisi. Ah, aku … Read More

5 komentar: