Terseret Jurang Menganga

Apa yang sudah aku lakukan? Aku lalai. Aku terkulai. Pada tarian hujan aku meredam pedih. Mencoba mencari tonggak tuk aku raih. Tubuhku mengambang. Di atas jurang yang menganga.

Keterpurukanku semakin dalam karena aku bodoh. Berani-beraninya melakukan hal itu tanpa berpikir jauh. Berpikir tentang impian. Berpikir tentang masa depan.

Kini apa yang harus aku gali? Jerat itu terasa mengekang. Tak ada jalan keluar. Meskipun ada, itu hanya sementara. Lalu dia datang. Lalu dia pergi. Lalu jerat itupun mengekang lagi.

Aku ingin menangis.
Tapi air mata ini mengering sekering ladang tandus.
Di manakah embun ilalang itu?

Aku ingin menyesal.
Tapi bibir ini merapat serapat lilitan jerat.
Di manakah putri cahaya itu?

Terseret Jurang Menganga

Dengan sisa hembus nafas dan tekadku ini.
Yakinkan aku Tuhan, bahwa esok jerat itu kan pergi.


----- Desah Kian Dera -----

12 komentar:

  1. Ada apakah gerangan? 🤔
    Semoga baik2 saja

    BalasHapus
  2. Insya Allah mas, semua masalah ada jalan keluarnya

    BalasHapus
  3. Napa mas Michael? Kok galau lg?

    BalasHapus
  4. Kena jerat apakah mas Michael? Apakah jerat pinjol karena ada keperluan darurat? 🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Agus ini jgn2 seorg indigo ya.. kok bs nerawang sampe bnr bgt gitu.. 😂 jd malu

      Hapus
  5. Profundo y triste poema. A veces nos sentimos en un abismo a punto de caer. Te mando un beso.

    BalasHapus
  6. dalam keadaan pasang surut perasaan, yakinilah bahwa semua itu kan berganti terus berganti. semoga baik-baik saja.

    BalasHapus