Memori Yang Hilang

Otakku mati hingga tak kurasakan sinyal lagi. Seperti memori komputer yang terserang ribuan Ramnit. Aku menjerit. Meski tamparan angin malam sudah melemparku jauh keluar. Namun aku ibarat kehilangan sebagian dari memori. Kemanakah memoriku itu?

Ku bolak-balik kartu ini tanpa ada gambar yang tersisa. Semua terhapus. Semua terputus. Apakah aku harus lari ke puncak cakrawala yang tinggi. Agar aku bisa mendapatkan sinyalku lagi. Ah, tapi itu tidak mungkin.


Semakin tinggi aku mencapai puncak itu, kenapa semakin dingin aku membeku?


----- Desah Kian Dera -----

4 komentar:

  1. widich, gawat bgt tuh sob kalo udh terserang ramnit, mungkin bukan cm sebagian yg hilang, tp semua memori.. hehe.. segera dibrantas sob

    BalasHapus
  2. kata2nya agak susah dimengerti, maklum bkn pujangga, haha..
    :D

    BalasHapus