Menyerah kepada embun
Menyerah kepada tarian hujan
Menyerah kepada mentari pagi
Tapi hadirmu Sayang… memberi warna ceria kembali dalam hidupku. Membuka lembar-lembar baru yang penuh haru. Seolah aku tak percaya. Sudah pergikah badai itu?
Badai yang telah mengobrak-abrik isi hati. Meremuk redam jiwa yang mulai letih. Tertatih. Mencari pegangan yang tak kunjung kutemukan di ujung mimpi.
Baiklah, aku harus bangun! Aku harus bangkit kembali! Seperti ku toreh nama itu dalam jiwamu. Sebagai petunjuk agar aku tak mudah menyerah. Agar aku terus berlari dan mengejar satu persatu impian itu. Impian kita.
Anastasya Putri Aurora…
Kaulah salah satu impian kami yang paling berharga.
Gak sengaja terdampar di sini. Tulisan puisinya bgs sekali. Bahasanya penuh teka-teki. Tp terangkai rapih
BalasHapusmksh byk
HapusKereeeeennn....
BalasHapusasiiikkkk ^_^
HapusHmmm, mas Michael apa kbr?
BalasHapusAlhamdulllah, baik sob
HapusPuisinya bagus kang Michael, apakah ini untuk pacar yang mengubah hari menjadi penuh warna seperti Aurora?
BalasHapusMksh kang Agus, coba tebak buat siapa post ini. Ini buat istri dan putri kcl ku yg brnama Anastasya Putri Aurora. π
HapusKehadirannya membawaku bangkit kembali.
Oh buat anak istri ya kang, bagus tuh. Yang penting jangan buat selingkuhan.π€
HapusNama putrinya bagus kang, punya anak kadang bikin semangat ya..π
Hehe kang Agus nih bisa aja, alhamdulillah saya bkn tipe cowok yg doyan slingkuh kang... cukup buat para artis aja deh yg pada selingkuh. π
HapusBtw kang Agus udh punya anak brp?
Wah, salam kenal gan. Asyik ketemu blog yang sama penyuka puisi. Ijin follow. Terimakasih.
BalasHapusOk mas Adi, lam knl jg.. udh aku follow duluan tuh hehe.. π
HapusMksh kunjungannya. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Indah puisinya seperti indahnya Aurora, salam kenal ya gan.
BalasHapusMksh mbak... lam knl jg π
Hapus